Catatanku,
di malam ketika aku terjaga
setelah berhari-hari tak menulis apapun pada daily note ku,
2009/12/9
Hari ini aku menyadari satu hal yang selama ini betapa aku tak mensyukurinya,
Allah telah menunjukan sesuatu,
Allah memberiku tamparan keras yang membuatku sadar,
bahwa selama ini aku telah salah,
salah menilai dia adalah rasa yang sejati di hidupku,
Allah memperlihatkan padaku,
betapa dia tak pantas untuk mengisi ruang di hatiku,
dia tak lebih baik binatang jalang,
dia telah benar-benar berubah,
benar-benar berbeda.
Seperti orang asing dia bagiku sekarang..
Sampai aku tak mengenali dia sedikit pun,
wajah yang ku kenal dulu,
kini berubah,
terutama sifatnya yang benar-benar tak ku kenal,
terpoles pergaulan metropolitan
setelah beberapa waku belakangan pun,
aku merasa,
getaran hati itu seperti habis dengan sendirinya,
sungguh dratis,
petunjuk yang Allah berikan,
membuat jiwaku terasa lebih tenang dari sebelumnya,
sungguh bagai mimpi,
bertahun-tahun rasa ini terasa begitu menyiksa,
sampai aku jadi terbisa dengan semua luka dan kesakitannya,
hilang begitu saja,
hanya karena satu mimpi yang pahit namun manis untuk kebaikan di takdir dan masa depanku kelak,
takdir yang tak akan menyesatkanku,
takdir yang terbaik,
agar aku kelak tak merasakan sebuah kekecewaan,
aku yakin,
takdir terbaikku telah menunggu di depan.
Di masa depanku yang lebih indah dari cerahnya langit pagi hari
Sungguh,
hatiku telah bebas sepenuhnya,
aku tak berharap apapun lagi pada dia di sana yang telah mengisi hatiku,
dan mungkin,
akan jauh lebih baik,
jika takdir tak akan mempertemukanku lagi dengan dia,
agar tak ada penyesalan,
ataupun rasa kecewa,
saat aku berjumpa kembali dengan takdir-takdir di masa lalu ku..
No comments:
Post a Comment